Friday, March 30, 2007

Kota Senja

Suatu kota, suatu malam, langit jingga.
“Senja belum pergi,” katamu.
Tapi aku tidak temukan pantai yang indah
untuk menyobek sepotong senja.
Maka kita nikmati saja langit senja,
dan sinar jingganya yang jatuh banjiri kota
Lalu kau ajak aku menyusuri senja,
tapi tak kulihat bintang yang bisa jadi petunjuk.
Hanya lampu jalanan yang kuning muram,
yang menyinari perjalanan kita.
Matahari senja masih saja bergelayut di langit malam,
seperti juga kau yang menggelayut sendu di bahuku.
Langit masih saja jingga dalam kota.
Lalu kataku, “Kita akan pergi ke sebuah kota,
dengan senja yang sebenarnya.”

No comments: